Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Senin, 11 Januari 2010

Silent


Bukan ini yang seharusnya Q tulis
Bukan ini yang seharusnya kau baca
Hanya saja Q pikir sudah tidak berguna...

Berjuta pertanyaan bergelayutan di ranting otakku, dan aku tidak pernah mendapatkan jawabannya. Tapi bisa jadi akulah yang tidak mau berlapang dada menerima jawaban sebenarnya, dan aku selalu berdalih bahwa tidak ada jawaban dari pertanyaanku, dan aku sendiri yang menjebak diriku dalam kebingungan, aku tidak mau menerima logika, dan aku terdiam. Protesku juga banyak tapi Q bungkam diriku karena Q tahu akan ada yang terluka bila rentetan huruf ini Q susun jadi sebilah pedang.
Kenapa Q cuma berani mengambil satu jawaban untuk semua protes yang sia-sia, untuk semua kemarahan yang tak guna, untuk semua kesalahan yang berulang, untuk semua kebodohan, kebingungan dan ketidaksanggupanku, kebencian bahkan rasa sayang yang melata, kenapa Q cuma bisa bersemayam dalam satu kata DIAM??

Apa karena diam adalah jawaban terbaik, bila ingin semua kembali tenang, atau tempat pelarian terjauh dari kepengecutanku. Bahwa sebenarnya aku sendiri tak berani menghadapi masalahku? Bahwa aku sendiri tidak berani menanggung resiko reaksi mereka yang tidak terduga jika aku bersuara?? Bahwa aku sendiri tidak berani mengakui kebodohanku???
Ketenangan yang Q dapat mungkin hanya ketenangan ganas yang menghanyutkan dibalik pusaran waktu. Dibalik pucuk tanduk mentari....dingin....
Kalau kau ingin mencairkan kutub selatan kau harus jadi Sang mentari bukan kutub utara yang mengokohkan angkuhnya bongkahan Es, bukan Api yang sebentar padam.

Mungkin Achiless akan mengalahkanku tapi Hector yang lebih kuinginkan bila nantinya aku harus bertekuk lutut.

0 comments: