Merangkak aku satu arah tak berarah
Yang Kuasa takdirkan aku pantang mundur
Si makhluk angkuh bernama manusia tawarkan emas ditangan
Dan aku tak akan menukarnya dengan masa lalu
Bukannya aku tak bersahabat...
Tapi perutku terlanjur menelannya bersama paju langkahku
Anehnya si bahagia inginkan aku berhenti
Agar jubah tawa gempita tetap dia sandang
Lagi-lagi tak mungkin itu aku biarkan
Aku akan menghantarkannya pada renda tangis
Oh....maafkan aku, tetap saja aku harus meninggalkanmu
Si sakit ingin aku mengantarnya pada titik sembuh
Dimana luka t’lah tiada
Aku mungkin akan mengecewakannya lagi
Aku tidak bisa berlari sobat...
Langkahku tetap pada detik-detik
Tuhan tak ajarkan aku melompat
Kini aku merintih.....
Suara penyesalan, longlongan tangisan dimana-mana
Menuntutku menjawab semua tanya
Mereka bilang ’biarkan waktu menjawabnya’
Dan jawabanku mungkin s’lalu salah dimata mereka
Tetap saja aku yang membawa penyesalan, atas kesalahan mereka teman??
Tetap aku si pembunuh, yang merampas orang-orang yang mereka sayang
Tetap aku si pengkhianat yang merampas tawa mereka
Bisakah sedikit kalian pakai kecerdasan kalian
Agar aku tak membawa kalian ke ujung sesal
Mungkin kalian bisa memanfaatkanku
Atau sekedar iringi langkahku dengan syukur
Berharap kelak senyum ada dipihakmu
Dan aku kan tertawa karena tak ada lagi yang salahkanku, dan memakiku
Puisi in pernah gw posting di Facebook July 19th 2010, gak tau pengin gw kumpulin aja disini :-D
Kamis, 26 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar